MINYAK ATSIRI
Oleh : Erwinsyah Utama
A.
Definisi
Minyak atsiri merupakan
bagian terbesar dari terpenoid dan tersebar hampir di seluruh bagian (jaringan)
tumbuhan. Minyak atsiri merupakan senyawa terpenoid dari golongan monoterpenoid
dan sesqueterpenoid. Minyak atsiri adalah pemberi aroma khas dari tumbuhan
penghasil minyak atsiri tersebut. Suku tumbuhan penghasil minyak atsiri adalah
Compositae seperti Matricaria,
Labiatae seperti Menta, Myrtaceae, Eucaliptus, Pinaceae seperi Pinus,
Rosaceae seperti bunga mawar, Rutaceae seperti Citrus, dan Umbellifereceae seperti Pimpinellaanisum, Carvumcarvi
dan lain-lain. Pengambilan minyak atsiri biasanya dilakuan dengan cara
penyulingan uap (destilasiuap) dari jaringan tumbuhan. Berikut ini adalah
beberapa komponen terpenoid dari minyak atsiri.
a.
Monoterpenoid
B.
Sumber-sumber Minyak Atsiri
Beberapa minyak atsiri
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti minyak sereh yang
mengandung sitronelal, sitronelol, dan geraniol, minyak jeruk yang mengandung
limonena, minyak menta yang mengandung mentol, minyak terpentin yang mengandung
α-pinena, minyak kayu putih yang mengandung sineol, dan minyak cengkeh yang
mengandung kareofiline. Beberapa minyak atsiri tidak mengandung monoterpenoid
dan seskueterpenoid sebagai komponen utama seperti minyak cengkeh komponen
utamanya adalah eugenol dan minyak kulit kayu manis adalah sinamaldehid yang
keduanya merupakan senyawa fenil propanoid golongan fenil propena (Sitorus,
2010).
Menurut Abimanyu (2000), minyak atsiri
berasal dari tanaman aromatik (daun, bunga, buah, kulit batang dan akar). Saat
ini, Indonesia menghasilkan beberapa jenis minyak atsiri yaitu: minyak cengkeh,
minyak kenanga, minyak nilam, minyak akar wangi, minyak pala, minyak kayu putih
dan minyak sereh wangi.
Biji kapulaga (Amomumcardamomum)
yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar dapat dimanfaatkan sebagai
obat. Di dalam biji Kapulaga terkandung minyak atsiri sebesar 3-7% yang terdiri
atas terpineol, terpineolasetat, sineol, borneol, dan kamfer yang berkhasiat
mengencerkan dahak, memudahkan pengeluaran air dari perut, menghangatkan,
membersihkan darah, menghilangkan rasa sakit, mengharumkan, stimulant dan
pemberi aroma (Agoes, 2010).
C.
Kegunaan Minyak Atsiri
Minyak
atsiri mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai bahan dasar wangi-wangian
(parfum) dalam industri parfum, kosmetik, sebagai bahan flavor dalam industri
makanan dan minuman serta sebagai bahan obat pada industri farmasi/obat-obatan.
Minyak atsiri dapat diolah menjadi bahan dasar maupun derivat flavor dan
wewangian yang bersifat alami. Karakter yang spesifik yang tidak dimiliki oleh
bahan kimia sintetik sejenis menjadikan beberapa produk minyak atsiri mempunyai
harga tinggi atau nilai kompetitif, misalnya parfum berbasis absolut bunga,
flavor makanan atau minuman dengan karakter impact compound yang khas seperti minuman
coke atau cola.
Dalam
bidang farmasi dan kesehatan, beberapa komponen utama dalam minyak atsiri
seperti linalool, eugenol, sitronelal, memiliki aktivitas biologis yang khas
sehingga digunakan sebagai bahan antibakteri atau bagian dari formulasi produk
obat dan sanitasi. Obat tetes telinga, minyak telon, minyak gosok, dan bahan
aroma terapi merupakan sedikit contoh dari sekian banyak manfaat minyak atsiri
(Rubiyanto, 2014).
D.
Bererapa Reaksi Minyak Atsiri
Ikatan pi suatu gugus
karbonil dapat mengalami hidrogenasi katalitik, sama seperti ikatan pi pada
alkena. Hidrogenasi gugus karbonil biasanya diperlukan kalor dan tekanan. Suatu
keton direduksi menjadi alkohol sekunder oleh hidrogenasi katalitik, sementara
suatu aldehida menghasilkan alkohol primer.
Jika suatu ikatan
rangkap dan suatu gugus karbonil keduanya terdapat dalam sebuah struktur,
ikatan rangkap tersebut dapat dihidrogenasi sementara gugus karbonil tetap
utuh, atau dapat pula keduanya
terhidrogenasi (Mustikowati, 2013).
E.
Isolasi Minyak Atsiri
Isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan metode
destilasi uap. Destilasi uap didasarkan pada volatilitas dari beberapa senyawa
organik terhadap uap yang terjadi pada temperatur kurang dari 100oC.
Destilasi uap merupakan proses penguapan suatu campuran.
Metode ini merupakan teknik yang paling baik untuk memisahkan senyawa yang
mudah menguap dari senyawa yang tidak menguap berdasarkan perbedaan titik
didih. Pada destilasi uap, uap air yang dihasilkan dialirkan dalam sistem
destilasi untuk mendesak senyawa organik volatil yang akan diisolasi. Uap air
bersama senyawa organik akan meninggalkan fase cairnya menuju pendingin dan
pada alat pendingin akan diembunkan sehingga diperoleh destilat yang secara
fisik terpisah menjadi dua lapisan karena destilat uap air dan komponen
organiknya tidak saling melarutkan.
Keuntungan isolasi minyak atsiri dengan menggunakan
destilasi uap diantaranya penetrasi uap ke dalam sel-sel tanaman cukup baik dan
membagi uap lebih merata keseluruh bagian sel. Selama proses destilasi
berlangsung, uap air masuk menembus jaringan material dan melarutkan sebagian
minyak yang ada di dalam sel. Uap air menembus dengan cara osmosis yang
mengakibatkan pembengkakan membran dan akhirnya minyak sampai pada permukaan.
Selanjutnya minyak langsung diuapkan bersama-sama dengan uap air. Proses ini berlangsung
terus menerus sampai semua minyak yang ada di dalam sel keluar (Sastrohamidjojo,
2004).
F. Identifikasi Minyak Atsiri
Identifikasi Uji minyak atsiri sereh wangi
menggunakan alat kromatografi gas yang digabung dengan spectrometer massa
(GC-MS). Alat spektrofotometer massa digabung dengan computer menyimpan
sejumlah besar data spectra massa dari komponen murni yang telah diketahui.
Komputer membandingkan spektra yang tersimpan dalam pustaka komputer dengan
spektra massa dari komponen-komponen sampel minyak yang diuji (Harianingsih dkk,
2017).
Label: Artikel
0 Komentar:
Posting Komentar
1. Dilarang Spam
2. Dilarang menggunakan kata-kata kasar/tidak sopan
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda