Jumat, 20 Maret 2020

MINYAK ATSIRI

MINYAK ATSIRI

Oleh : Erwinsyah Utama

A. Definisi     
Minyak atsiri merupakan bagian terbesar dari terpenoid dan tersebar hampir di seluruh bagian (jaringan) tumbuhan. Minyak atsiri merupakan senyawa terpenoid dari golongan monoterpenoid dan sesqueterpenoid. Minyak atsiri adalah pemberi aroma khas dari tumbuhan penghasil minyak atsiri tersebut. Suku tumbuhan penghasil minyak atsiri adalah Compositae seperti Matricaria, Labiatae seperti Menta, Myrtaceae, Eucaliptus, Pinaceae seperi Pinus, Rosaceae seperti bunga mawar, Rutaceae seperti Citrus, dan Umbellifereceae seperti Pimpinellaanisum, Carvumcarvi dan lain-lain. Pengambilan minyak atsiri biasanya dilakuan dengan cara penyulingan uap (destilasiuap) dari jaringan tumbuhan. Berikut ini adalah beberapa komponen terpenoid dari minyak atsiri.
a. Monoterpenoid






















b. Seskueterpenoid






































B. Sumber-sumber Minyak Atsiri
Beberapa minyak atsiri sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti minyak sereh yang mengandung sitronelal, sitronelol, dan geraniol, minyak jeruk yang mengandung limonena, minyak menta yang mengandung mentol, minyak terpentin yang mengandung α-pinena, minyak kayu putih yang mengandung sineol, dan minyak cengkeh yang mengandung kareofiline. Beberapa minyak atsiri tidak mengandung monoterpenoid dan seskueterpenoid sebagai komponen utama seperti minyak cengkeh komponen utamanya adalah eugenol dan minyak kulit kayu manis adalah sinamaldehid yang keduanya merupakan senyawa fenil propanoid golongan fenil propena (Sitorus, 2010).
Menurut Abimanyu (2000), minyak atsiri berasal dari tanaman aromatik (daun, bunga, buah, kulit batang dan akar). Saat ini, Indonesia menghasilkan beberapa jenis minyak atsiri yaitu: minyak cengkeh, minyak kenanga, minyak nilam, minyak akar wangi, minyak pala, minyak kayu putih dan minyak sereh wangi.
Biji kapulaga (Amomumcardamomum) yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar dapat dimanfaatkan sebagai obat. Di dalam biji Kapulaga terkandung minyak atsiri sebesar 3-7% yang terdiri atas terpineol, terpineolasetat, sineol, borneol, dan kamfer yang berkhasiat mengencerkan dahak, memudahkan pengeluaran air dari perut, menghangatkan, membersihkan darah, menghilangkan rasa sakit, mengharumkan, stimulant dan pemberi aroma (Agoes, 2010).

C. Kegunaan Minyak Atsiri
            Minyak atsiri mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai bahan dasar wangi-wangian (parfum) dalam industri parfum, kosmetik, sebagai bahan flavor dalam industri makanan dan minuman serta sebagai bahan obat pada industri farmasi/obat-obatan. Minyak atsiri dapat diolah menjadi bahan dasar maupun derivat flavor dan wewangian yang bersifat alami. Karakter yang spesifik yang tidak dimiliki oleh bahan kimia sintetik sejenis menjadikan beberapa produk minyak atsiri mempunyai harga tinggi atau nilai kompetitif, misalnya parfum berbasis absolut bunga, flavor makanan atau minuman dengan karakter impact compound yang khas seperti minuman coke atau cola.
            Dalam bidang farmasi dan kesehatan, beberapa komponen utama dalam minyak atsiri seperti linalool, eugenol, sitronelal, memiliki aktivitas biologis yang khas sehingga digunakan sebagai bahan antibakteri atau bagian dari formulasi produk obat dan sanitasi. Obat tetes telinga, minyak telon, minyak gosok, dan bahan aroma terapi merupakan sedikit contoh dari sekian banyak manfaat minyak atsiri (Rubiyanto, 2014).

D. Bererapa Reaksi Minyak Atsiri

Ikatan pi suatu gugus karbonil dapat mengalami hidrogenasi katalitik, sama seperti ikatan pi pada alkena. Hidrogenasi gugus karbonil biasanya diperlukan kalor dan tekanan. Suatu keton direduksi menjadi alkohol sekunder oleh hidrogenasi katalitik, sementara suatu aldehida menghasilkan alkohol primer.
Jika suatu ikatan rangkap dan suatu gugus karbonil keduanya terdapat dalam sebuah struktur, ikatan rangkap tersebut dapat dihidrogenasi sementara gugus karbonil tetap utuh, atau dapat pula keduanya  terhidrogenasi (Mustikowati, 2013).
E. Isolasi Minyak Atsiri
Isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan metode destilasi uap. Destilasi uap didasarkan pada volatilitas dari beberapa senyawa organik terhadap uap yang terjadi pada temperatur kurang dari 100oC.
Destilasi uap merupakan proses penguapan suatu campuran. Metode ini merupakan teknik yang paling baik untuk memisahkan senyawa yang mudah menguap dari senyawa yang tidak menguap berdasarkan perbedaan titik didih. Pada destilasi uap, uap air yang dihasilkan dialirkan dalam sistem destilasi untuk mendesak senyawa organik volatil yang akan diisolasi. Uap air bersama senyawa organik akan meninggalkan fase cairnya menuju pendingin dan pada alat pendingin akan diembunkan sehingga diperoleh destilat yang secara fisik terpisah menjadi dua lapisan karena destilat uap air dan komponen organiknya tidak saling melarutkan.
Keuntungan isolasi minyak atsiri dengan menggunakan destilasi uap diantaranya penetrasi uap ke dalam sel-sel tanaman cukup baik dan membagi uap lebih merata keseluruh bagian sel. Selama proses destilasi berlangsung, uap air masuk menembus jaringan material dan melarutkan sebagian minyak yang ada di dalam sel. Uap air menembus dengan cara osmosis yang mengakibatkan pembengkakan membran dan akhirnya minyak sampai pada permukaan. Selanjutnya minyak langsung diuapkan bersama-sama dengan uap air. Proses ini berlangsung terus menerus sampai semua minyak yang ada di dalam sel keluar (Sastrohamidjojo, 2004).

F. Identifikasi Minyak Atsiri

Identifikasi Uji minyak atsiri sereh wangi menggunakan alat kromatografi gas yang digabung dengan spectrometer massa (GC-MS). Alat spektrofotometer massa digabung dengan computer menyimpan sejumlah besar data spectra massa dari komponen murni yang telah diketahui. Komputer membandingkan spektra yang tersimpan dalam pustaka komputer dengan spektra massa dari komponen-komponen sampel minyak yang diuji (Harianingsih dkk, 2017).

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

1. Dilarang Spam
2. Dilarang menggunakan kata-kata kasar/tidak sopan

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda