Minggu, 22 Maret 2020

PEMISAHAN EMAS


Penetapan Kondisi Optimum Metode Natrium Bisulfit pada Larutan Standar Emas

Penetapan kondisi optimum metode natrium bisulfit menggunakan larutan standar emas meliputi pembuatan larutan standar emas menggunakan emas murni, uji konsentrasi minimum metode natrium bisulfit dan pemisahan emas pada larutan standar menggunakan metode sianida dan metode natrium bisulfit.
a. Pembuatan Larutan Standar Emas Menggunakan Emas Murni
Sebanyak 1,04 gram emas murni (99%) ditambah dengan 80 mL larutan air raja dan diaduk menggunakan pengaduk magnet hingga homogen. Konsentrasi larutan setelah penambahan air raja yaitu 13000 ppm.

b. Uji Konsentrasi Minimum Larutan Standar Emas yang Masih Bisa Mengendapkan Emas dengan Metode Natrium Bisulfit
Larutan standar emas 13000 ppm diencerkan pada konsentrasi berturut-turut 1000 ppm, 900 ppm, 800 ppm, 700 ppm hingga 100 ppm. Masing-masing konsentrasi ditambah 5 mL larutan natrium bisulfit 1M dan dibuat grafik pengamatan untuk konsentrasi minimal larutan standar emas yang masih bisa mengendapkan emas pada saat penambahan larutan natrium bisulfit.

c. Pemisahan Emas dari Larutan Standar Emas dengan Metode Sianida
Larutan standar emas diambil 5 mL dan ditambah larutan NaOH 2 M sampai pH 11. Setelah itu ditambah dengan larutan NaCN 1% 15 mL, ditutup dengan aluminium foil dan diaduk dengan pengaduk magnet selama 24 jam. Hasil dari pengadukan tersebut ditambah 0,5 gram seng foil. Seng foil diambil dengan cara didekantasi dan dibakar dengan alat pembakar. Emas yang terbentuk dicuci dengan asam nitrat kemudian dikeringkan dan ditimbang dengan timbangan analitik. Setelah ditimbang, dianilisis dengan EDX.

d. Pemisahan Emas dari Larutan Standar Emas dengan Metode Natrium Bisulfit
Sebanyak 5 mL larutan standar emas ditambah dengan 5 mL larutan NaHSO3 1 M. Endapan yang terbentuk diambil dengan cara didekantasi dan dilakukan pencucian dua kali menggunakan aquades dan larutan HCl 32%. Hasil dari pencucian endapan dipanaskan sampai filtrat menguap, lalu ditimbang endapan kering yang tersisa. Diulangi langkah sebelumnya sampai tahap penimbangan Setelah itu dibakar dengan suhu 1100 °C. Emas yang terbentuk ditimbang dan dianalisis dengan EDX.



Penerapan Metode Natrium Bisulfit pada Batuan Alam Jawa Timur

Sebanyak 6,0081 gram dihaluskan dengan mortar hingga 75 mesh. Hasil penghalusan batuan alam dibakar pada suhu 1000 °C . Pasir hasil pembakaran ditambah dengan 10 mL larutan HCl 32% dan diaduk selama 2 jam dengan pengaduk magnet. Hasil dari pengadukan disaring dengan kertas saring. Residu pada proses penyaringan ditambahkan  20 mL air raja dan diaduk selama 3 jam dengan pengaduk magnet kemudian didekantasi. Filtrat diuji kualitatif dengan SnCl2 untuk memastikan ada emas yang terkandung dalam filtrat. Filtrat ditambah 5 mL larutan NaHSO3 1 M. Endapan yang terbentuk dicuci dua kali menggunakan HCl 32% dan aquades kemudian diuapkan. Endapan ditimbang dan dibakar dengan alat pembakar. Emas yang terbentuk ditimbang dengan neraca analitik. Kemudian dianalisis dengan EDX.



Label:

2 Komentar:

Pada 22 April 2020 pukul 14.16 , Anonymous Anonim mengatakan...

bagus min
tentang pengolahan air ada gak min???

 
Pada 22 April 2020 pukul 14.19 , Blogger Erwinsyah Utama mengatakan...

iya terima kasih
tentang pengolahan air nanti akan segera saya buat dalam waktu dekat

 

Posting Komentar

1. Dilarang Spam
2. Dilarang menggunakan kata-kata kasar/tidak sopan

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda